Bahan-bahannya ternyata bisa didapat di sekitar anda
untuk membuat umpan mancing ikan mas, ternyata bahan baku tidak harus selalu beli dari tempat penjualan umpan pancing tapi bisa juga didapat dari tukang sayur yang lewat atau warung di depan rumah dan hargapun menjadi lebih murah.
Umpan mancing ikan mas ini memang tanpa sengaja saya buat karena dana di kantong yang menipis. Hari sabtu pagi-pagi sekali, saya ngomong sama istri kalau mau mancing dan minta uang tambahan untuk biaya mancing, eh istri malah bilang, “Kalau duit dipakai mancing terus, nanti gak sampai ketemu gajian lagi loh?” Wah, gajian masih 10 hari lagi tapi duit sudah menipis.
Saya buka dompet masih tersisa uang 35 ribu, ini bisa buat bayar mancing harian tapi buat bikin umpan nggak bisa nih kayaknya. Buka kulkas hanya tersisa ikan tongkol pindang 4 potong yang sedianya untuk makanan kucing kesayangan, tepung roti merek “Hong Kue”, mie instan yang selalu tersedia dan menjadi lauk kesayangan disaat tanggung bulan
Saya lalu pergi ke Kios Jamu yang dekat dengan rumah dan karena pagi hari masih tutup jadi saya langsung saja ke rumah pemiliknya. Mas Karso si tukang jamu, saya lihat sedang bersih- besih halaman rumah kontrakannya. “Mas, ada putih telur nggak, beli dong 2 ribu aja!” tanya saya sama mas Karso. “Gak usah tuku, jaluk wae (red. gak usah beli, ambil saja)” jawab mas Karso sambil membawakan putih telur yang kira-kira ada 1 gelas belimbing. “Matursuwun mas!” sahut saya.
Bermodalkan putih telur dari Mas Karso, ikan tongkol pindang, mie instan dan tepung kue saya mulai mengolah membuat umpan. Mula-mula mie instan, tepung kue, ikan tongkol pindang saya masukkan dalam blender untuk dihaluskan. Lalu putih telur yang telah saya rebus terlebih dulu juga saya masukkan. Sementara 1 bungkus mie instan diblender terpisah yang akan digunakan untuk pengeras bila diperlukan.
Hasil blender umpan malah lebih keras dari yang saya perkirakan jadi saya harus tambahkan sedikit air hangat agar tidak terlalu keras maka jadilah umpan ala rumah tanpa biaya (karena sudah ada persediaan di rumah).
Dengan umpan tersebut, saya berangkat ke empang yang deket rumah dengan harapan kalau lapar bisa pulang tapi sebelumnya saya beli dulu kroto ½ ons sebagai cocolannya. “Weleh, tumben nih, pemancing Depok turun di sini lagi? apa empang Depok dah pada tutup ?” demikian temen-temen mengolok saya. “Empang Depok sih buka tapi dompet gue yang susah dibuka? kagak gablek duit gue” Mendengar jawaban saya, mereka sama-sama mentertawakan. Yah, begitulah persahabatan di empang pemancingan ini, saling ejek, saling merahasiakan tapi tidak ada dendam di antara pemancing.
Perangkat pancing langsung saya siapkan, umpan asal-asalan pun dikeluarkan. Begitu umpan saya pasang ke kail, teman sebelah berkomentar, ”Bener-bener gak pake modal, krotonya cuma secomot nih” Gelak tawa kembali memenuhi empang. Saya tidak ambil pusing, umpan tetap saya lontarkan ke empang. Sudah lebih dari 10 kali saya melontar umpan mancing ikan mas buatan saya, tanpa seekor ikan pun tersangkut diujungnya. “Tega bener nih ikan, kagak ada yang kasihan sama pemancing miskin” saya berguman.
Tanpa mempedulikan perasaan yang tengah saya alami, saya teruskan membuat hotspot (titik binaan) di empang tersebut, umpan sudah mulai setengahnya dari yang saya bawa habis untuk mengundang ikan datang berkunjung ke lapak saya, setengah harian belum lagi ada ikan mas yang nyangkut lalu saya geser sedikit umpan dari titik sebelumnya yang ternyata lebih dalam 1 kumbul. Dan kumbul (pelampung) mulai bergerak pertanda ada yang menyentuh, rupanya ada legokan (area lebih dalam) disana dan umpan yang ada di titik binaan jatuh dalam legokan tersebut.
Jam 1 siang, ikan mas pertama mulai naik dan selanjutnya satu persatu ikan mas saya daratkan. Hingga akhir jam 4 sore, ikan mas yang ada di korang sudah 8 ekor mengalahkan temen- temen yang datang terlebih dahulu. “Lumayan! Ikan cukup besar-besar, ada nih sekitar 5 kiloan” demikian kata saya dalam hati. Dan memang benar, waktu ikan saya jual kembali beratnya 5,3 kg, mancing dapet, uang kembali dan masih lebih lagi. Nggak nyangka meski umpan asal-asalan bisa juga dapat ikan.
Selanjutnya umpan ini saya jadikan acuan untuk mancing di empang tersebut walau terkadang tidak seperti hari sebelumnya tapi saya cukup puas bahwa umpan mancing ikan mas asal-asalan yang bahannya saya dapat di sekitar rumah minimal bisa narik ikan 3 ekor setiap kali saya mancing. :D
Sumber: http://www.mancing.info/index.php/personal-blogs/128-umpan-mancing-dari-tukang-sayur
Post a Comment